Skip to main content

Solo Trip Beralih Nge-Jastip

Alhamdulillah saya udah kembali dari Singapura kemarin Senin, meskipun cuma semalam tapi ternyata  sangat menyenangkan karena benar-benar punya pengalaman baru dan benar-benar baru. Awalnya saya hanya berniat liburan, me time, santai-santai, bangun siang dan nge blog sambal ngopi-ngopi cantik di café. Seperti yang sudah saya ceritakan di blog sebelumnya Solo Trip Perdana (silahkan diklik) akhirnya rencana santai-santai itu batal dan beralih jadi ngejastip. Kalau sesuai judul kan saya melakukan solo trip tapi ternyata beberapa hari sebelum berangkat teman saya yang sudah mulai berprofesi sebagai jastip lebih dulu pengen ikut, okelahhh berangkat , sama sahabat sedari SMP yang semenjak lulus SMA jarang banget ketemu, cuma komunikasi via WA dan  kurang lebih 15 tahun berteman baru sekali liburan bareng, lalu kali ini
menjadi yang kedua. Sekalinya liburan bareng langsung ke Singapura dan ngejastip bareng. Terima kasih Antasyaaaa kamu benar-benar mengajari ku banyak hal dari trip ini XOXO, semoga bisa ikut trip ngejastip ke Bangkok ya next.

Kemarin begitu sampai di Singapura berniat beli nomor lokal dan dengan sotoynya begitu selesai imigrasi langsung keluar terminal karena berfikir cheers store atau Seven Eleven di sana itu bakal dimana-mana, ternyata setelah keluar terminal zonk! udah keburu naik bis duluan buat pindah ke T2, pas naik bus baru liat ada cheers store diujung terminal. Di T2 adanya ya booth nya M1, Singtel, Starhub yang jual harga tourist simcard mahal-mahal. Di bandara itu hanya jual yang 30$ atau sekitar 320.000 sedangkan yang saya cari tourist simcard M1 dengan harga 12$ saja atau sekitar 125.000 dan itu udah super kenceng, sinyal ngga pernah hilang, di MRT pun lancar bahkan buat video call super lancar, dapatnya juga 100GB buat 3 atau 7 hari ya saya agak lupa. Akhirnya kami memutuskan untuk keluar dari bandara tanpa memiliki akses internet dan mencari cheers store atau seven eleven di luar sana setelah turun dari MRT.

Tujuan awal kami adalah ke Mustofa Centre yang terletak di area Little India untuk memulai perjalanan jastip kami. Begitu turun dari MRT ternyata tidak ada sama sekali store yang kami cari untuk membeli simcard. Nah kesotoy-an kedua saya adalah menuju Mustofa Centre itu adalah arah ke Little India, jadi saya berfikirnya MRT yang dituju adalah MRT Little India, padahal MRT yang tepat adalah Fareer Park. Saat itu saya nothing to lose aja karena tidak punya akses internet sama sekali ya saya pakai logika saya. Akhirnya kami sampai di Little India yang dimana saya belum pernah kesana sebelumnya, kiri kanan orang jualan sayur mayur, buah-buahan, dan toko kelontong. Kami pasrah saja ikuti rute orang jalan kaki dan akhirnya menemukan toko handphone yang menjual simcard juga, finally kami bisa menyalakan HP dan siap ngejastip! kalau saja sampai di Mustofa Centre tidak menemukan toko simcard ya sudah gagal lah ngejastip hari itu. Permasalahan kedua, kami belum juga menemukan dimana keberadaan Mustofa Centre, masih jauh kah dari lokasi saya berdiri saat itu, dan kami bertanya kepada orang-orang India di sana yang memilki tipikal kalau ditanya arah hanya menjawab Go straight and turn right, tapi tidak menjelaskan belokan keberapa, lurus sebarapa jauh, patokannya apa. Baiklah ikuti saja Go straight nya dulu nanti di depan nanya lagi. Akhirnya mencoba bertanya lagi dan teryata hanya cukup lurus aja ngga perlu belok-belok. Untung saja kami tidak mengikuti arahan yang pertama. Sambil kepanasan karena saat itu Singapura sedang terik sekali tidak seperti biasanya dan kami terus berjalan nah tiba-tiba ada di depan mata terpampang tulisan Mustofa Centre. Kami langusng saja masuk dan mencari makan terlebih dahulu agar energi setelah berjalan mengitari Little India itu kembali lagi.

Hari pertama kami di Singapura hampir habis di area Mustofa Centrer, karena store nya memang besar, barangnya banyak dan super lengkap. Tidak berasa hari sudah semakin sore dan kami harus menuju ke Orchard Road. Setelah  berputar-putar Orchard mengambil pesanan dan lain-lain kami memilih untuk makan lalu pulang. Diperjalanan menuju hotel sepertinya kami sudah kelelahan sehingga kami kebablasan, yang seharusnya hanya 2 stasiun tapi kami hampir sampai ke ujung arah ke Merlion , mungkin kami harus berhenti di sana untuk melakukan mandatory photo sebagai turis :D namun kami memilih pulang saja ke hotel lalu istirahat. Sesampainya di MRT tujuan kami harus tetap jalan kaki menuju hotel yang lumayan jauh, maklum hotel kami di daerah Geylang, jarang sekali ada hotel yang kepleset sedikit sampai, harus usaha dulu jalan kaki menuju hotel atau naik bis dulu untuk menghemat tenaga. Saking capeknya tiba di lift hotel saya seperti orang bodoh yang saya ngga tau harus ke lantai berapa, saya hanya memandangi kertas wifi yang tertera di hotel card, teman saya sampai tertawa saat melihat saya seperti orang bingung. Harusnya kami ke lantai 3 tapi di kertas wifi tertera angka 14XXXX saya pun bingung lantai 14 kan tidak ada, aduhhhh saya harus benar-benar istirahat dulu ngga boleh banyak berfikir sepertinya :D

Karena ngejastip ini adalah jastip santai jadi kami tidak terlalu menggebu-gebu atau benar-benar save energy untuk keesokan harinya, kami ingin chill out. Berhubung sudah jam 10 malam kami malah bingung mau kemana kan sudah pada tutup, niat kami mau ke Clarke Quay yang kemungkinan akan buka hingga pagi tapi setelah cek di google kok sudah tutup. Logikanya itu kan tempat hiburan malam, banyak café-café nya kok jam 10 malam sudah tutup sih. Akhirnya kami modal nekat dan jalan menuju ke Clarke Quay. Benar kan belum tutup , masih sangat ramai bahkan suara musik di mana-mana, yang tutup itu adalah mall nya.

Hari terakhir di Singapura saya masih sempatkan ambil pesanan yang belum sempat saya ambil, hingga pada akhirnya saya harus segera menuju ke airport dan berpisahlah saya dengan Antasya, karena dia masih punya satu hari lagi di Singapura. Saat itu lah menjadi solo trip saya, perjalanan dari Orchard menuju airport menggunakan MRT. Seriously meskipun hanya satu malam saja dan di sana ngejastip bukan me time tapi itu sudah berarti me time untuk saya, lepas sesaat dari mamahood. Disana saya benar-benar enjoy dan tidak ada rasa gelisah atau takut bagaimana Aluna dirumah. Mungkin ada ibu yang bertanya-tanya disini kok tega meninggalkan anak di rumah ibunya malah me time sambal liburan. Yang tega adalah orang yang tidak mendukung sang ibu me time, seluruh kehidupan rumah tangga itu tergantung mood ibu, kalau terjadi mommy meltdown kelar sudah perurusan rumah tangga saat itu :D

see yaaaaa on next mamahood jalan jalan..

. ‘When you’re traveling with someone else, you share each discovery, but when you are alone, you have to carry each experience with you like a secret, something you have to write on your heart, because there’s no other way to preserve it.” – Shauna Niequist

Comments

Popular posts from this blog

Ke Mall Berdua Toddler

Mall itu sudah seperti menjadi rumah kedua Aluna sejak bayi, bagaimana tidak ke mall hanya tinggal nyebrang aja, butuh waktu 10 menitan sih untuk jalan kaki menuju mall. Hiburan saya sama suami ya hanya ke mall saja karena kebetulan mall tersebut sudah sebagai one stop shopping kami. Mau grocery ada, mau makan pilihannya segambreng, mau nonton juga ada, dan bahkan Aluna pun juga sekolah nya di mall tersebut. Dalam satu minggu itu bisa loh 3-4 kali ke mall, tapi mohon maaf nih tidak bisa menyebutkan nama mall nya demi keamanan keluarga :D Berhubung Aluna sekolah di mall dan beberapa kali seminggu jadi kami sering banget berduaan di mall, sering juga karena sudah kenyang, sudah capek sekolah, dan capek pecicilan di mall akhirnya numpang tidur siang disana. Nah kalau udah tidur saya ngga bisa dong bawa dia pulang karena saya pasti naik Go-Jek terus kadang bawa-bawa stroller juga, udah deh kalau udah tidur saya bisa dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore disana. Ya kalau lagi bawa laptop ...

Liburan Naik Kereta

Dulu saya dan suami paling malas kalau keluar kota naik kereta, apalai pas Aluna masih baby kayanya bakal repot banget dan perjalanannya panjang, minimal 8 jam ke Jogja tapi entah kenapa kemarin kami kaya langsung mikir naik kereta aja yuk ke Jogja kali ini, pengen tau Aluna akan bagaimana selama di kereta selain alasan tiket pesawat yang lagi gila mahal-mahalnya. Sebelum ke Jogja beberapa bulan sebelum saya dan Aluna juga ke Bandung naik kereta berdua, tapi kan itu perjalanan singkat dan malam hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Ke Bandung Naik Kereta Berdua Aluna Saya tipe orang yang suka pengalaman baru, mencoba hal baru meski pasti tau bakal repot banget berduaan naik kereta keluar kota sama toodler , waktu itu Aluna masih umur 1 tahun sekian bulan, tepat nya bulan Agustus 2018. Saya punya ide mau ke Bandung mumpung eyang mama lagi dinas kesana, hotel gratis! terusss saya juga BM mau cobain kereta yang premium itu, sebagus dan senyaman apa sihhh. Ya nyatanya mema...